Training need assessment merupakan salah satu upaya yang bisa digunakan untuk membuat peningkatan dan kemajuan bisnis yang dipunyai. TNA bisa digunakan untuk mengetahui kesenjangan kemampuan yang dipunyai. Sehingga hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk mencegah resiko kerugian yang bisa dirasakan oleh perusahaan dengan adanya ketimpangan kemampuan karyawan tersebut. Dengan mengetahui adanya ketimpangan tersebut juga akan bisa membuat rencana jenis pelatihan yang memang dibutuhkan oleh karyawan. Data dari penilaian yang telah dilakukan akan sangat bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan ke depan.
TNA tersebut bisa dilakukan dengan memberikan fungsi yang bisa didapatkan seperti berikut ini:
- Fungsi pertama adalah dapat untuk mengumpulkan informasi yang jelas dan lengkap mengenai kemampuan karyawan. Tidak hanya kemampuan saja tetapi juga pengetahuan dan feeling pekerja.
- Fungsi kedua adalah dapat untuk mengumpulkan informasi mengenai job contact maupun job context yang dipunyai.
- Fungsi selanjutnya adalah dapat membuat definisi standard dan aktual untuk dapat lebih membuat pekerjaan lebih optimal.
- Fungsi lainnya adalah bisa dimanfaatkan untuk melibatkan para petinggi perusahaan untuk membuat dukungan seperti dengan membuat pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan.
- Fungsi terakhir adalah bisa bermanfaat untuk memberikan data yang tepat, sehingga bisa membuat perencanaan pelatihan yang memang dibutuhkan oleh karyawan berdasarkan data kesenjangan pengetahuan dan kemampuan yang didapatkan dari penilaian yang dilakukan.
Tahapan dalam training need assessment mempunyai tiga hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Pertama adalah dengan melakukan analisis organisasi terlebih dahulu. Pada tahapan ini akan menentukan pelatihan yang tepat untuk dilakukan oleh perusahaan. Pelatihan tersebut mempunyai banyak cakupan analisis yaitu mulai dari mempertimbangkan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, analisis dukungan yang dikumpulkan dengan banyak faktor eksternal dan internal perusahaan, dan juga dari iklim organisasi. Analisis ini akan dapat memberikan data yang digunakan untuk membuat penilaian yang didapatkan lebih akurat dan juga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Setelah langkah pertama di atas, langkah selanjutnya adalah analisis tugas. Setelah mempunyai analisa pada perusahaan, maka skala analisa bisa dipersempit yaitu dengan melakukan analisis tugas. Analisis ini perlu untuk mengidentifikasi mengenai tugas apa saja yang dipunyai sehingga akan bisa membuat pelatihan yang diperlukan oleh karyawan. Dimana pelatihan tersebut tentu saja tidak lepas dari pekerjaan karyawan, sehingga akan mendapatkan jenis pelatihan yang tepat. Jenis pelatihan yang diberikan mulai dari pengetahuan, peningkatan kemampuan, perilaku, dan juga hal lainnya yang berhubungan dengan tugas karyawan.
Analisa terakhir untuk TNA akan mencakup dalam skala yang paling kecil dan mengerucut yaitu pada analisis individu. Setelah mengetahui mengenai jenis apa saja pelatihan yang dibutuhkan, karena sudah mengetahui adanya kesenjangan kemampuan dan skill yang dipunyai oleh karyawan. Maka hal terakhir yang diputuskan adalah dengan menganalisa siapa saja yang membutuhkan pelatihan tersebut. Analisa sebelumnya juga akan membantu pelatihan yang dilakukan tepat sasaran karena dapat memberikan jenis pelatihan yang tepat dan bagi karyawan yang membutuhkan pelatihan tersebut.
Bagi perusahaan maupun karyawan yang membutuhkan training need assessment untuk mengetahui kemampuan dan merencanakan pelatihan yang tepat. Bisa menggunakan layanan dari Prasmul-ELI. Lembaga ini bisa membantu menganalisis kebutuhan tersebut dengan program on demand assessment yang bisa untuk menggunakan profil sehingga akan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan diri dan menambah kemampuan agar mempunyai kinerja lebih baik. Assessment tersebut bisa di lakukan pada hari kerja Senin hingga Jumat dengan melakukan perjanjian terlebih dahulu.
Sumber : https://prasmul-eli.co/articles/Pengertian-Training-Needs-Analysis-di-Persuahaan